Pages

Selasa, 31 Januari 2012
TERBUKTI.....
Nyeruput kopi panas bikin ga ngantuk....gimana bisa ngantuk, mulut dan lidah kepanasan...

Kira kira gimana ya makanan dan minuman ahli neraka????

MAKANAN DAN MINUMAN DI NERAKA

1. Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetan, tumbuh di bawah dasar neraka Jahim, setiap yang memakannya, maka ususnya akan terburai. (QS. Ash-Shaffat: 62-68).

2. Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut, demikian menurut Ibnu Abbas. (QS. Al-Ghasiyah: 6).

3. Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. (QS. Al-Haqqah: 35-37).

4. Al-Hamim, yaitu air yang sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan. (QS. An-Naba’: 24-25).

5. Al-Ghassaq, air yang sangat dingin. Menurut Ibnu Umar ia adalah nanah kental yang jika setetesnya ditumpahkan di barat bumi, niscaya penduduk timur akan mencium baunya yang sangat busuk.

6. Ash-Shadid, (QS. Ibrahim: 16), yaitu air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata, air shadid akan membuat wajah mereka hangus, sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambutnya mengelupas.

Ya Alloh...hamba berlindung kepadaMu dari azab neraka Jahanam...

Taken from HFA by Maulana Muhammad Zakariyya ^_^
Jumat, 27 Januari 2012
Assalamualaikum..

Bila ALLAH cepat mengabulkan doa mu maka DIA menyayangi mu.
Bila ALLAH lambat mengabulkan doa mu maka DIA ingin mengujimu.
Bila ALLAH tidak mengabulkan doa mu maka DIA merancang sesuatu yang lebih baik untukmu.

Senantiasalah berprasangka baik pada ALLAH dalam keadaan apapun. Karena kasih sayang ALLAH mendahului kemurkaan-Nya..

Semangat dan Optimis selalu..!!!

Wassalamualaikum.. :)
Kamis, 26 Januari 2012
(Unila): “Sejarah dan Pemikiran Gerakan Dakwah Kampus di Indonesia”. Demikian judul Disertasi seorang Dosen dari Keio University, Jepang. Ia adalah Yo Nonaka, seorang dosen wanita sekaligus Researcher (peneliti) dari Keio Research Institute Japan yang tertarik untuk meneliti tentang Gerakan Dakwah Kampus di Indonesia.

Menurut Yo, ketertarikannya pada dakwah dan Islam memiliki cerita tersendiri. Sebelumnya Yo pernah mengalami pertukaran pelajar selama satu tahun di Makasar pada waktu dirinya berada di SMA (Sekolah Menengah Atas). Selama di Makasar, Yo tinggal dengan orang tua angkat, yakni seorang muslim. Sementara itu, apa yang Yo rasakan selama ini di Jepang, membuatnya memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Islam.

Menurut Yo, banyak literatur di Jepang yang berasal dari barat. Buku-buku dari barat tersebut sangat banyak yang memiliki penilaian negatif tentang Islam. Terutama setelah tragedi  WTC pada September 2001. Penilaian kebanyakan masyarakat Jepang tentang Islam sungguh negatif. Sementara, Yo tidak merasakan hal itu selama dirinya tinggal bersama orangtua angkatnya di Makasar. Oleh karena itu, Yo ingin membuat suatu penelitian yang membuktikannya secara ilmiah.

Maka Yo memilih tesis tentang Gerakan Jilbab untuk perempuan muda. Yo semakin merasa tertarik, ketika ternyata diketahui, beberapa alasan wanita muda tersebut adalah karena adanya pemahaman yang mendalam. Pemahaman tersebut didapatkan dari gerakan-gerakan dakwah yang mereka ikuti semasa sekolah di SMA ataupun di kampus.


Maka Yo memantapkan penelitiannya tentang Islam dalam Disertasinya yang mengupas tentang Gerakan Dakwah Kampus.  Yo yang telah merampungkan disertasinya yang merupakan gabungan konsentrasi ilmu antara Hubungan Internasional dan Sosiologi ini, kembali ke Indonesia sejak 17 Januari hingga 1 Februari mendatang untuk melengkapi penelitiannya.

Universitas Lampung (Unila) adalah salah satu tujuannya selain UI (Univeritas Indonesia), ITB (Institut Teknologi Bandung) dan Unair (Universitas Airlangga). Tepatnya di Birohmah (Bina Rohani Mahasiswa) Unila yang tahun ini memegang amanah sebagai Pusat Komunikasi Nasional (Puskomnas) FSLDK Indonesia yang menjadi tempat Yo menggali berbagai informasi mengenai jaringan gerakan dakwah kampus di Indonesia.

Menurut Yo, beberapa yang ia kagumi atas gerakan dakwah kampus ialah adanya kemampuan gerakan dakwah untuk berkontribusi secara sosial kepada masyarakat. Akan tetapi hal tersebut diimbangi oleh pengembangan kapasitas pada diri masing-masing aktivis dakwah. “Sehingga berimbang atas apa yang didapatkan masyarakat dengan yang didapatkan diri pribadi,” ungkap wanita yang merampungkan studi S1-nya pada Policy Management Faculty ini.

Achmad Rochfi’i Chaniago (Matematika’06), Ketua Puskomnas FSLDK Indonesia mengungkapkan kebanggaanya atas hal tersebut. “Ini hanyalah buah dari amanah yang diemban oleh Birohmah tahun ini, yaitu sebagai koordinator Puskomnas FSLDK,” ungkap Rochfi’i. “Kami bangga atas penelitian yang diakukan oleh seorang dosen yang sudah datang jauh-jauh dari Jepang. Sangat mengapresiasi disertasi Yo-san,” tambahnya.

“Pastinya hal ini menjadi peluang besar bagi Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, tentunya Indonesia cukup dapat menjadi representasi bagi negara-negara lain,”pungkas Rochfi’i.

Rochfi’i juga mengungkapkan bahwa ia berharap, melalui penelitian ini, dunia dapat mengetahui bagaimana Islam sesungguhnya merupakan agama rahmatan lil’alamin, sehingga isu-isu yang menjelekkan Islam akan menghilang dengan sendirinya.

“Bukan hilang karena adanya counter terhadap isu tersebut. Akan tetapi hilang dengan sendirinya seiring dengan kontribusi nyata yang umat Islam lakukan dengan maksimal,” tegas Rochfi’i.

Menurut Yo, hasil penelitiannya ini akan menjadi sebuah jurnal yang dapat dipublikasikan tidak hanya dikalangan mahasiswa namun juga seluruh masyarakat Jepang. Namun Yo mengaku pada awalnya, ia baru akan menerbitkan dalam bahasa Jepang saja.

Menjelang akhir pertemuan dengan Yo, ia mengungkapkan saran untuk gerakan dakwah kampus ke depan. “Sebaiknya gerakan dakwah kampus lebih banyak memanfaatkan media informasi khususnya dalam dunia maya, seperti website ataupun twitter.  Sehingga informasi tentang Islam akan lebih banyak diketahui secara mendalam,” sarannya.

Yo juga sempat mengatakan dalam bahasa Indonesia di akhir pertemuan, dengan logat Jepangnya yang kental, “kalau gak BBQ, gak trendi.”
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers