Pages

Kamis, 22 November 2012

Gaza, Palestina. 

Kenapa sih harus repot-repot peduli dengan mereka?

Begitu kira-kira tanda tanya yang besar di benak banyak orang. Kenapa? Kenapa begitu spesifik, merujuk pada satu negara, yang entah ada di belahan bumi sebelah mana (iya iyaa, Asia Barat..), berpenduduk entah siapa, dan entah mengapa pula terlibat masalah dengan sebuah negara bernama Israel.

Alhamdulillah, bingungnya hanya sebentar saja ya, karena ada sebuah buku berjudul ‘Palestina, emang gue pikirin!’, terbitan Pro-U Media—penerbit yang saya juga baru familiar namanya saat itu. Despite of the fact bahwa buku itu sedikit ‘aneh’, karena page orientationnya yang separuh ke atas dan separuh ke bawah (semoga bisa membayangkan^^), tapi buku itu cukup lengkap untuk memberikan gambaran utuh, yang akhirnya merubah sudut pandang tentang Palestina dan kemanusiaan. 
Nah, jadi.. kenapa harus peduli Palestina?

1. karena kita orang Indonesia
Usut punya usut, ternyata Palestina adalah salah satu negara yang membantu Indonesia menggapai kemerdekaan yang dinanti-nanti 17 Agustus 1945 silam. Ya, untuk berdiri sebagai sebuah negara yang benar-benar merdeka, selain proklamasi secara de facto, dibutuhkan pengakuan dari negara-negara lain(de jure). Saat itulah Palestina menyerukan pada negara-negara Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan Indonesia, saat negara-negara lain belum berani banyak bersikap. 

2. karena kita umat Islam
Tahukah Anda? Sebenarnya umat Islam itu tidak terbatas teritorial. Itulah indahnya ukhuwah, di mana persaudaraan tidak terkotak-kotak karena suku, daerah, bahkan negara. Di manapun seseorang berada, selama ia Muslim, maka orang itu adalah saudara kita. Yang seharusnya terkirim baginya bantuan kala ia membutuhkan, teriring baginya doa kala kita menengadah pada Sang Pencipta. Bukankah Rasulullah   bermajas bahwa umat Muslim itu bagaikan satu tubuh? Yang harusnya mengindera dan merasa di bagian manapun inflamasi berada. Sekecil apapun.

3. karena kita manusia
Ya, karena kita manusia, maka seharusnya kita sadar mengapa tidak ada alasan untuk hidup terkungkung dalam kehidupan kita sendiri. Manusia adalah makhluk sosial, yang sekuat dan semandiri apapun tetap membutuhkan orang lain, dan karenanya interaksi, kepedulian dan kepekaan adalah suatu hal yang mutlak. Coba bayangkan andai kita ada di posisi mereka.. Mau jadi apa tanpa bantuan dunia?
Bukan hanya Palestina. Masih ada Rohingya, Suriah, Afghanistan dan lain-lainnya, di mana menjadi seorang Muslim adalah perjuangan darah dan air mata.


Semoga senantiasa diberi kekuatan, dan maafkan kami yang masih hanya bisa selemah-lemah iman : mendoakan.. 

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers