Blog Archive
Sabtu, 14 September 2013
``Bisa saya melihat bayi saya?`` pinta seorang ibu yang baru
melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan
ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu
menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah
luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!
Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang
anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan
buruk.
Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di
pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan
kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, ``Seorang anak
laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.`` Anak lelaki itu
tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman
sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia
ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, ``Bukankah nantinya kau
akan bergaul dengan remaja-remaja lain?`` Namun dalam hati ibu merasa kasihan
dengannya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa
mencangkokkan telinga untuknya. ``Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang
telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan
telinganya,`` kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari
siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak
lelakinya, ``Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan
telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan
operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,`` kata sang ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat
musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak
penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia
menemui ayahnya, ``Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia
mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku
sama sekali belum membalas kebaikannya.`` Ayahnya menjawab, ``Ayah yakin kau
takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.``
Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, ``Sesuai dengan perjanjian, belum
saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.``
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga
suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah
dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja
meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu
yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah.... bahwa sang ibu
tidak memiliki telinga. ``Ibumu pernah berkata bahwa ia
senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,`` bisik sang ayah. 'Dan tak seorang
pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?'
Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam
hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun
pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa
yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun
tidak diketahui.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Di era globalisasi dan seiring maraknya ragam gaya hidup Barat yang masuk ke dunia Islam, menyebabkan banyak remaja muslim di berbagai b...
-
Gaza, Palestina. Kenapa sih harus repot-repot peduli dengan mereka? Begitu kira-kira tanda tanya yang besar di benak banyak ora...
-
Dear All, Rasanya ini baik untuk direnungkan setiap kita yang merasa "berkecukupan" dan selalu "dimanja" oleh Tuhan. ...
-
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Sebagian kalangan be...
-
Disusun Oleh: Ummu Hajar Muroja’ah: Ust. Abu Salman Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia ...
-
Dalam Islam, hubungan antara pria dan wanita dibagi menjadi dua, yaitu hubungan mahram dan hubungan nonmahram. Hubungan mahram adalah se...
-
Oleh: Jauhar Ridloni Marzuq Dikisahkan oleh Ibnu Sa’ad bahwa suatu hari istri Utsman bin Madz’un datang kepada istri Rasulullah dengan...
-
Memasuki serangan Israel di Jalur Gaza hari keenam mereka terus mengebom gedung-gedung pemerintah dan sektor warga sipil. Kekerasan ini te...
-
Di zaman modern banyak sekali orang yang tidak mengenal sunnah-sunnah nabi padahal hal tersebut bisa-bisa wajib untuk kita ikuti. Mengapa?...
-
AUDIENSI FOSSI FT 2013 ke POLDA LAMPUNG Assalammualaikum warohmatullah hiwabarokatuh Alhamdulillah pada tanggal 16 Juli 2013 FOSSI ...
0 komentar:
Posting Komentar