Blog Archive
-
▼
2012
(36)
-
▼
Maret
(14)
- Dahsyatnya Sifat Malu Pada Perempuan
- Perselisihan Ulama, Berbagai Pendapat Waktu Akhir ...
- April Mop, Budaya Jahiliyah Jauh Dari Islam
- Setan Kurus Vs Setan Gemuk Penggoda Jiwa Manusia
- Merasa Paling Baik Dalam Beragama, Penyakit Akut P...
- Tradisi Cadar Menurut Ulama Besar Syafi'iyah
- 11 Buah Manis Menjaga Ukhuwah
- Pengajian Jurusan HIMATRO ft FOSSI-FT
- LKMI-TD (Latihan Kepemimpinan Manajemen Islam Ting...
- Hasan Al Banna
- Tidur Cantik Ala Rasulullah SAW
- "Hiduplah Seimbang, Islam Larang Umatnya Beribadah...
- Iri Hati Memang Tercela Tapi Dua Hal Ini Dianjurkan
- Beberapa Sunnah Nabi SAW yang Mulai Dilalaikan
-
▼
Maret
(14)
Rabu, 14 Maret 2012
Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman Muhammad Al-Banna rahimahullah lahir pada bulan Sya’ban 1423H/ September 1906M di kota
Mahmudiyah, sebuah kawasan dekat Iskandariyah, Mesir. Ayahnya, Ahmad
bin Abdurrahman Al-Banna adalah seorang ulama dan aktivis yang
menggeluti ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sunnah nabawiyyah.
Ia lulus dengan meraih ranking kelima dari seluruh pelajar Mesir dan
hafal 18.000 bait sya’ir (puisi) Arab, juga prosa – selain al-Qur’an dan
hadits – yang setara jumlahnya dalam usia SMU kala itu. Setelah lulus
dari madrasah mu’allimin, ia melanjutkan kuliahnya di Darul ‘Ulum, Kairo pada tahun 1923.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Darul ‘Ulum pada tahun 1927 dengan predikat terbaik pertama, ia menggeluti profesi sebagai guru madrasah ibtidaiyah (sekolah dasar) negeri. Dalam fase itu ia sempat berpindah dari satu kota ke kota
lain. Walau demikian, profesinya yang sesungguhnya adalah menyeru umat
agar mengamalkan Al-Qur’an dan berpegang taguh pada sunnah Rasulullah
saw. Lewat tangannya, Allah swt telah berkenan memberi petunjuk kepada
puluhan ribu mahasiswa, buruh, petani, pedagang dan berbagai golongan
masyarakat yang lain.
Untuk beberapa waktu lamanya ia menetap di kota Ismailiyah, kota dimana ia mendirikan kantor pertama Ihwanul Muslimin bersama beberapa pengikutnya. Ia telah memimpin Jama’ah Al-Ikhwan Al-Muslimun
pada saat usianya baru 22 tahun. Ia menyebarluaskan dakwahnya melalui
serangkaian ceramah dan penerbitan. Ia menjadikan masjid hingga kedai
kopi sebagai ladang dakwahnya. Tuntutan dakwah mendorongnya untuk
mengunjungi semua kota
dan desa yang bisa didatangi. Hasilnya, dalam waktu relatif singkat,
gerakan dakwahnya telah memiliki cabang di hampir seluruh penjuru Mesir.
Beberapa
waktu kemudian ia dipindahkan ke Kairo. Kantor pusat IM-pun turut
pindah ke Kairo. Di Kairo, dakwahnya cepat tersebar secara luas. Dalam
tempo yang relatif singkat, anggota IM telah berjumlah setengah juta
orang. Di Kairo pula ia mendirikan harian Al-Ikhwan Al-Muslimun.
Beberapa
tahun kemudian ia menggetarkan Inggris dan Zionis karena memimpin
pasukan mujahidin sebanyak 10.000 personil untuk membebaskan Palestina.
Saat itu mereka telah berhasil menyerang jantung pertahanan Israel
sampai ke ambang pintu Tel Aviv. Akan tetapi perjuangan tersebut
dihentikan setelah Raja Farouq menandatangani perjanjian damai dengan Israel serta kemudian menangkapi seluruh pemimpin dan pasukan IM.
Ia juga berperan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia, dimana ia membentuk dan menjadi ketua Komite Solidaritas untuk Kemerdekaan Indonesia. Atas sokongannya yang besar bagi kemerdekaan Indonesia, H. Agus Salim,
Bung Sjahrir, Mr. Nazir Pamoentjak, Dr.H.M. Rasyidi, dan M. Zein Hassan
menyampaikan terima kasih bangsa Indonesia ke hadapan Hasan Al-Banna
langsung di kantor pusat IM di Kairo.
Kaum
penjajah dan para sekutunya bersengkokol menghancurkan Ikhwanul
Muslimin. Negara-negara Barat menekan Pemerintah Mesir untuk
menghancurkan jamaah Ikhwanul Muslimin serta menangkap para mujahiddin
sekembalinya mereka dari perang di Palestina. Pembubaran pertama gerakan
Ikhwanul Muslim dilakukan pada masa Raja Faruq dengan pemerintahan
perdana menteri An-Naqrasyi pada tanggal 8 Desember 1948. Ribuan aktivis
Ikhwan ditangkap dan dipenjara di Ath-Thur dan Haiktasab. Jadilah Hasan
Al Banna seorang diri di luar penjara setelah dirinya dipisahkan dari
murid-muridnya, agar para musuh Islam lebih leluasa mewujudkan mimpinya.
Pada tanggal 12 Desember 1949, di tengah hiruk-pikuk kota Kairo, tepatnya di depan kantor pusat organisasi Asy-Syubbanul Muslimun,
sekolompok orang dari antek-antek Raja Faruq secara pengecut di salah
satu jalan di Kairo, memuntahkan peluru-peluru makar mereka ke tubuh
Hasan Al-Banna, dan kemudian berlari menghilang. Dengan tenaga yang
masih tersisa, Hasan Al-Banna membopong tubuhnya ke rumah sakit, namun
tak seorang dokter pun yang bersedia menangani luka parahnya. Mereka
sengaja membiarkannya tersungkur di tengah lumuran darah yang mengucur
tiada henti. Mereka bahkan juga menghalangi para pengikut beliau yang
ingin menjenguknya.
Dua jam setelah penembakan, beliau menghembuskan nafas yang terakhir dan gugur untuk memenuhi cita-citanya yang tertinggi, Al-Mautu fii Sabilillah. Semoga Allah berkenan memberikan rahmat dan surga-Nya kepada beliau.
Peristiwa kesyahidan beliau telah
membuat jiwa jutaan kaum muslimin “keluar darah”, dan dunia Islam telah
kehilangan sebuah pribadi yang menyejarah dan unik. Di pihak lain,
sejarah telah menyaksikan bangsa Amerika berhamburan ke jalan-jalan,
menari, dan menghabiskan bergalon-galon khamr sebagai tanda kegembiraan
yang teramat besar perihal “kemenangan” atas tewasnya beliau.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Gaza, Palestina. Kenapa sih harus repot-repot peduli dengan mereka? Begitu kira-kira tanda tanya yang besar di benak banyak ora...
-
Disusun Oleh: Ummu Hajar Muroja’ah: Ust. Abu Salman Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia ...
-
Di era globalisasi dan seiring maraknya ragam gaya hidup Barat yang masuk ke dunia Islam, menyebabkan banyak remaja muslim di berbagai b...
-
Dear All, Rasanya ini baik untuk direnungkan setiap kita yang merasa "berkecukupan" dan selalu "dimanja" oleh Tuhan. ...
-
Oleh: Jauhar Ridloni Marzuq Dikisahkan oleh Ibnu Sa’ad bahwa suatu hari istri Utsman bin Madz’un datang kepada istri Rasulullah dengan...
-
FOSSI FT UNILA: Muda-Mudi Islam & Valentine's Day (VD) : Di era globalisasi dan seiring maraknya ragam gaya hidup Barat yang masuk ...
-
Dalam Islam, hubungan antara pria dan wanita dibagi menjadi dua, yaitu hubungan mahram dan hubungan nonmahram. Hubungan mahram adalah se...
-
``Bisa saya melihat bayi saya?`` pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya d...
-
Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm...menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah s...
-
Sabtu - Minggu, 17-18 Maret 201 2 , UKMF FOSSI FT mengadakan Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Manajemen Islam Tingkat Dasar yang b...
0 komentar:
Posting Komentar